CARA merawat dan menghindari karat diradiator kendaraan anda

Tahukah anda bahwa besi/material didalam radiator kendaraan anda juga bisa berkarat dan lama kelamaan akan rusak?  Ya dan pastinya akan mengalami hal tersebut jika kita tidak rajin merawat dan menguras radiator tersebut, ini dikarenakan air didalam radiator yg berubah ubah suhu secara extrim dari dingin ke panas dan begitu pula sebaliknya, belum juga kuwalitas air yang anda pakai akan sangat berpengaruh besar terhadap timbulnya karat didalam radiator kendaraan anda.


Bagaimana merawat dan mengatasi karat didalam radiator:
  1. Sebaiknya jangan gunakan air mineral atau air kran, gunakan water coolant kusus radiator, ini dijual jrigenan ditukang radiator atau toko oli yg warna airnya kehijaun/kemerahan, ini air sudah diramu sedemikian rupa untuk tidak menimbulkan karat dan sangat cepat menetralisir suhu sehingga sangat cepat membantu process pendinginan mesin, ini berbeda jauh dengan air mineral atau kran yg lama2 akan menimbulakn karat dibesi bagian dalam radiator
  2. Kuras radiator 3 bulan sekali kalo diperlukan atau 5 bulan sekali harus dilakukan untuk tetap menjaga material dalam radiator bagus dan mencegah timbulnya karat karena kotoran yg mengendap.
  3. 3. Cara menguras radiator, mari sama2 kita tengok dibagian bawah dari radiator, disana pasti ada selang besar entah itu disebelah kanan atau kiri dari radiator, biasanya dibagian kanan motor dan mengarah kebagian pinggir blok mesin sebelah kanan, selang yg menempel kemesin biasanya dibaut dan selang yg nempel sama radiator biasanya diikat gelang besi yg bisa diulir dikencengin dan dikendorin. anda boleh pilih salah satu mana yg paling gampang buat anda untuk membukanya, boleh selang yang nempel sama blok mesin atau yang menempel diradiator, ini selang sirkulasi air dan juga sebagai pembuangan saat melakukan pengurasan radiator, jadi gak usah takut terjadi apa2, asalkan masangnya kembali kuat pasti tidak akan ada rembesan.
  4. Baut atau gelang besi jangan dibuka dulu sebelum anda melakukan pengurasan dengan cara berikut:
-          Nyalakan motor hingga air radiator dipastikan mendidih dan bener2 mendidih, silahkan di gas-gas hingga terasa air didalam radiator bergolak, ini adalah cara pelepasan kotoran dan karat, setelah mungkin 15 menit atau lebih matikan motor dan buka baut selang pembuangan (baca no.3), hati2 air panas, biarkan terbuang habis tak tersisa dari selang pembuangan.

-          Setelah air radiator kosong tutup kembali selang yang tadi dibuka dan lalu buka tutup atas radiator dan isi air mineral hingga terlihat dileher radiator jgn sampai penuh dan tutup kembali, dan distater kembali dan digas-gas hingga mendidih kembali ya sekitar 15 menitan baru buka kembali sepert cara diatas.

 
5. Setelah pengurasan dengan cara diatas selesai dan selang sudah dikembalikan seperti semula coba cek sekali lagi bahwa baut selang sudah kembali dan terikat kuat, baru setelah itu tuangkan coolant air kusus radiator kedalam radiator yg sudah bersih hingga leher radiator, ingat jgn sampai meluap dan hanya  boleh dibatas leher radiator, ini berfungsi untuk penguapan, artinya air yg mendidih didalam ada ruang gerak dan bernafas dan apabila air full meluap dan tidak ada ruang gerak saat air mendidih ini  bisa terjadi ledakan dan tutup radiator bisa loncat keluar kalau terlalu overhit.

6. Jangan lupa membersihkan body radiator bagian luar dengan cara menyikat pakai sikat lembut jgn pakai sikat kawat dengan memakai sabun, pelan2 saja dan hati2 jangan sampai kisi2 radiator kesodok kayu sikat dan akhirnya sobek

7. Lakukan pengurasan dan perawata diatas secara rutin supaya stabilitas air didalam radiator tetap terjaga dan juga menghindari radiator rusak karena karat.

Demikian cara memelihara dan merawat radiator kendaraan kita, ini bisa dilakukan dimotor apa saja atau mobil. Semoga bermanfaat

*Cara diatas telah saya terapkan dan pratekkan diproperti pribadi Honda NSR150RR jadi mohon maap jika ada sedikit perbedaan spesifikasi pemasangan dengan radiator motor anda tapi saya yakin spesifikasi pemasangan radiator tidak jauh berbeda*

Comments